BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Informasi dalam
kehidupan sehari-hari itu sangat diperlukan,informasi dapat diperoleh dari
berbagai sumber terutama pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain.Tanpa
informasi tiada sesuatu yang dapat terselesaikan dengan mudah,informasi begitu
penting untuk mencapai atau mengawali suatu tujuan.
2.Rumusan Masalah
Masalah
dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
1.Bagaimana
memahami informasi?
2.Bagaimana
ciri informasi?
3.Bagaimana
komponene-komponen informasi?
4.Bagaimana
hakikat teknologi informasi dan komunikasi?
5.Bagaimana
pendidikan dalam pemanfaatan TIK?
6.Bagaimana
TIK sebagai jembatan menuju realitas pembelajaran?
3.Tujuan penulisan
Adapun
tujuan dalam penyusunan makalah sebagai berikut:
1.Mahasiswa
dapat mengetahui bagaimana memahami informasi.
2.Mahasiswa
dapat mengetahui bagaimana ciri informasi.
3.Mahasiswa
dapat mengatahui bagaimana komponen-komponen informasi.
4.Mahasiswa
dapat mengetahui bagaimana hakikat teknologi informasi dan komunikasi.
5.Mahasiswa
dapat mengetahui bagaimana pendidikan dalam pemanfaatan TIK.
6.Mahasiswa
dapat mengetahui bagaimana TIK sebagai jembatan menuju realitas pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Memahami
Informasi
Untuk
memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk
itu, sebelum memahami konsep informasi dalam hal ini akan dibahas sepintas
tentang data.Pada
dasarnya data adalah fakta, kejadian, berita, fenomena dan sejenisnya yang
dapat diolah atau diproses berdasarkan prosedur tertentu yang pada akhirnya
menjadi keluaran dalam bentuk informasi. Data dapat berupa angka, ukuran, kata,
kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita, gambar, simbol, tanda, yang belum
memliliki ciri-ciri informatif dan belum diinformasikan keberadannya, sehingga
diperlukan pengolahan. Dengan demikian untuk dapat memahaminya maka diperlukan
prosedur pengolahan misalnya perhitungan, pengukuran terhadap data-data yang
dimilikinya.
Berdasarkan
pemahaman terhadap definisi data di atas maka pada kenyataannya data bentuknya
sangat variatif. Salah satu variasi bentuk data dewasa ini cenderung sudah
bersifat abstrak yaitu bisa dilihat misalnya tetapi tidak bisa diraba. Lebih
jauh berdasarkan pengaruh teknologi elektronik sekarang ini banyak dijumpai
data dalam bentuk virtual atau maya yang merupakan hasil rekayasa sistem dan
program aplikasi komputer. Jadi dapat pula dikemukakan bahwa data merupakan
bahan mentah yang posisinya dalam sistem pengolahan data sering dikatakan
sebagai input. Adapun keluarannya disebut informasi.
Dengan
demikian informasi ini dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah
atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat
kebenarannya, keterpaaiannya sesuai dengan kebutuhan. Sistem pengolah data ini
sangat dibutuhkan sehingga semua data dapat dengan cepat dan mudah menjadi
sekumpulan informasi yang siap pakai.
Sebagai
perbandingan pemahaman terhadap informasi ini berikut ada beberapa definisi
informasi, diantaranya :
1. Informasi merupakan hasil dari
pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat
menjadi informasi.
2. Informasi merupakan data yang telah
mengalami pengolahan.
3. Informasi memberikan makna
4. Informasi berguna atau bermanfaat
5.Informasi merupakan bahan pembuat
keputusan.
B.Ciri Informasi
Sejumlah
informasi yang biasa kita dengarkan atau kita peroleh kadang memiliki
karakteristik yang berbeda, tentunya hal itu disesuaikan dengan sumber
informasi, bentuk dan jenis informasi serta untuk apa informasi itu kita cari.
Dalam membantu anda untuk mengenali bagaimana informasi itu bisa kita kenali,
maka berikut penjelasan mengenai ciri-ciri informasi. Deni Darmawan (2001)
menjelaskan 5 ciri dari informasi yang bisa memberikan makna bagi pengguna,
diantaranya:
1)
Amount of Information (Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang
diolah oleh suatu prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan
banyaknya informasi.
2)
Quality of Information (Kualitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang
diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas
informasi.
3)
Recency of Information (Informasi Aktual), dalam arti bahwa informasi yang
diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
4)
Relevance of Information (Informasi yang relevan atau sesuai), dalam arti bahwa
informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan
informasi.
5)
Accuracy of Information ( Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa informasi yang
oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi
6)
Autehnticity of Information ( Kebenaran Informasi), dalam arti bahwa informasi
yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan
informasi yang benar.
Ciri-ciri
dari informasi ini idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika kita
akan merumuskan atau membuat kebijakan tertentu, sehingga tindakan atau
aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi
yang dimaksud.
C.Komponen-komponen Informasi
Sebuah
informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang
menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu
komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system,
pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam komponen atau jenis
informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada
tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke
dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
b.
Bar of Informatione, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu
jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung
sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca
Headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya
harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada
pada head line tadi bisa dipahami secara utuh
c.
Branch of Informationl, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika
informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang
merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu
eksakta seperti Matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah
penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, biasanya disebut dengan
hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, misalnya dapat berupa petunjuk
lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
d.
Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang
informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan.
Kedudukannya bersifat pelengkap (suplement) terhadap informasi lain. Misalnya
informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan
untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia
memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia
miliki tersebut.
e.
Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi
keberadaannya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka
waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu
oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam
komponen ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat,
cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan
lingkungan.
f.
Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi
pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah
informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi
mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana
kehadirannya sudah pasti muncul.
Secara
ideal keenam komponen ini sebaiknya dipahami oleh seseorang yang akan
melaksanakan interaksi atau komunikasi. Keenam komponen informasi ini juga
merupakan satu kesatuan dan jika hanya beberapa komponen yang dipahami maka
seseorang tidak akan merasa paham, tentang, dan siap dalam menerapkan atau
memanfaatkan informasi yang diterimanya. Maka keenam komponen informasi
tersebut, satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan memiliki unsur
ketergantungan. Informasi yang mampu mendukung proses pengambilan keputusan
adalah yang memenuhi paling sedikit enam komponen. Keenam komponen ini
sekaligus menjadi syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu
berdasarkan data yng valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat
dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari
pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat
pendukung proses pengambilan keputusan apabila diperlukan.
Sehubungan
dengan pemahaman kita tentang informasi, sudah tentu kita sering mendengar
ungkapan bahwa saat ini kita sudah memasuki "era informasi". Artinya
semakin disadari oleh banyak pihak bahwa informasi merupakan sumber daya yang
makin penting perannya dalam kehidupan dan penghidupan manusia. Bahkan dapat
dikatakan bahwa informasi telah menyentuh seluruh kehidupan manusia, meskipun
teknologi yang menghasilkannya mungkin tidak dipahami, apalagi dikuasainya.
Informasi diperlukan bukan hanya oleh individu dan berbagai kelompok dalam
masyarakat, akan tetapi juga oleh semua jenis organisasi, termasuk organisasi
bisnis, organisasi sosial, organisasi politik, birokrasi pemerintahan dan
organisasi nirlaba, termasuk organisasi pendidikan dan keagamaan.
Faktor
kelengkapan sangat penting karena informasi yang tidak lengkap dapat berakibat
pada kesimpulan yang tidak benar yang pada gilirannya bermuara pada keputusan
yang tidak tepat. Faktor kemutakhiran tidak kalah pentingnya, karena seperti
dimaklumi, suatu keputusan adalah upaya sadar dan sistematis untuk mengatasi
suatu situasi yang kurang menguntungkan atau memecahkan masalah. Orientasi
waktu suatu keputusan adalah masa sekarang dan masa depan. Informasi yang sudah
kadaluarsa tidak akan mendukung proses pengambilan keputusan.
Akurasi
informasi merupakan hal mutlak karena informasi yang tidak akurat justru akan
mempersulit proses pengambilan keputusan terutama dalam menganalisis berbagai
alternatif untuk kemudian memilih salah satu di antaranya yang diyakini
merupakan alternatif terbaik. Berkaitan dengan akurasinya, informasi harus
dapat dipercaya. Artinya, data tidak dimanipulasi dalam pengolahannya yang
apabila terjadi akan mengaburkan situasi yang sebenarnya. Seluruh informasi
yang telah terkumpul dan terolah harus disimpan sedemikian rupa sehingga siapa
pun yang memerlukannya dan memang berhak untuk itu dapat memperolehnya.
D.Hakikat Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Sebelumnya
telah dibahas tentang konsep teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar
untuk memahami apa itu teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi dianggap
mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras
dan perangkat lunak dari komunikasi modern. Sedangkan teknologi informasi
merupakan bagian dari pengertian teknologi komunikasi. Akan tetapi, apabila
diamati dengan lebih mendalam baik pengertian teknologi komunikasi maupun
teknologi informasi, nyatalah bahwa di antara dua bidang tersebut saling
berkaitan satu dengan yang lain, bahkan seringkali digunakan untuk menyebut hal
yang sama secara bergantian. Oleh karena itu, dalam penggunaan sehari-hari
kedua istilah tersebut seringkali diucapkan dalam nafas yang sama, karena
pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling
berkaitan satu sama lain.
Secara
sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan
untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan
akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan prosedur untuk
menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat dikatakan
sebagai data yang telah di olah. Informasi tersebut dapat disimpan dalam bentuk
tulisan, suara, gambar, gambar mati ataupun gambar hidup, Sehingga informasi
akhirnya dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri.
Bila
informasi tersebut volumenya kecil, tentunya tidak perlu teknik-teknik atau
prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi tersebut dalam
volume yang besar, diperlukan teknik dan prosedur tertentu untuk menyimpannya
agar mudah mencari informasi yang tersimpan. Komputer mempunyai kapasitas untuk
menyimpan informasi dalam volume besar. Pada mulanya komputer hanya mampu
menyimpan teks dan grafik sederhana saja. Namun dewasa ini komputer telah mampu
menyimpan informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk audio, visual,
dan audio visual.
Teknologi
Informasi (Information Technologi) yang mulai populer di akhir tahun 70-an,
dihantarkan untuk menjawab tantangan. pada masa sebelumnya, istilah tekonolgi
komputer atau pengolahan data electronis atau EDP (Electronic Data Processing).
Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan
peralatan elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata, bilangan, dan gambar.
Menurut Alter (1992), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan
perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data
seperti menangkap mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau
menampilkan data.
Lebih
lanjut, menurut Martin (1999) teknologi informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan mencakup juga teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Secara lebih umum Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala
bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi
dalam bentuk elektronis, seperti mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca
barcode, software pemproses transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja,
peralatan komunikasi dan jaringan.
Everett
M Rogers dalam bukunya Communication Technology (1986), mengemukakan bahwa
"Teknologi informasi merupakan perangkat keras bersifat organisatoris dan
meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan,
memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak
lain."
Pendapat
tersebut mengisyaratkan bagaimana teknologi informasi dapat memberikan andil
dalam proses komunikasi individu secara efektif khususnya dalam menembus ruang
dan waktu ketika berkomunikasi dengan individu lainnya. Kecenderungannya dalam
upaya memperoleh efektivitas komunikasi jarak jauh ini tidak terlepas dari
komponen komunikasi jarak jauh, seperti instrumental tools, atau dalam konteks
teknologi informasi, maka teknologi yang digunakan diantaranya komputer dan
piranti pendukung lainnya.
Telaah
terhadap piranti teknologi informasi ini dijelaskan oleh Haag dan Keen (1996)
dalam Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) bahwa "Teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi
dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi."
Demikian juga dengan apa yang disampaikan oleh William dan Sawyer (2003) yang
dikutif Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni (2003:2) dalam bukunya pengenalan
teknologi informasi mengemukakan bahwa "Teknologi informasi adalah
teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video." Dari definisi di
atas tergambar bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit
tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi.
Dengan kata lain yang di sebut teknologi informasi adalah gabungan antara
teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.
E.Pendidik dalam Memanfaatan TIK
Ada
beberapa peran pendidik dalam kerangka pemanfaatan teknologi informasi di sekolah yaitu:
Pertama,
ada sejumlah pendidik yang mengaku bahwa mereka belum memiliki kemampuan untuk
menggunakan alat teknologi informasi. Ada pendidik, yang sama sekali tidak
memiliki pengetahuan untuk menggunakan komputer. Ada pula pendidik yang sudah
memiliki pengetahuan menggunakan komputer tetapi belum memiliki kemampuan untuk
menggunakan internet. Dalam hal ini, perlu ada penekanan kepada para pendidik
agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi.
Kedua,
pendidik dapat mengikutsertakan keunggulan teknologi informasi dalam pemberian
tugas kepada para peserta didik. Peserta didik ditugaskan untuk memanfaatkan
keunggulan teknologi informasi sehingga mereka dapat menghasilkan pekerjaan
yang sempurna. Pendidik, misalnya, menugaskan peserta didik untuk mengarang
atau melukis dengan menggunakan komputer. Dengan fasilitas edit yang canggih,
pendidik dapat menuntut karya peserta didik yang terus diedit sampai sempurna.
Ketiga,
di bawah pengawasannya secara langsung, pendidik dapat menugaskan para peserta
didik untuk bermain di komputer sesaat sebelum pelajaran dimulai berkenaan
dengan topik yang akan diajarkan. Sebelum masuk kelas, pendidik misalnya dapat
menugaskan peserta didik untuk bermain dengan komputer untuk membuat bermacam
lingkaran serta bermacam susunan dari sejumlah lingkaran.
Setelah
itu, pendidik memberi pelajaran tentang lingkaran. Keempat, pendidik dapat
menugaskan para peserta didik untuk mengumpulkan sejumlah informasi tertentu
dari internet serta menyusun laporan tertulis tentang kumpulan informasi itu.
Lebih baik lagi kalau pendidik terlebih dahulu mengakses informasi itu sehingga
peserta didik ditugasi untuk mengakses informasi yang telah diakses oleh
pendidik itu.
Dalam
rangka ini, pendidik dapat juga menugaskan para peserta didik untuk mencari
sejumlah judul literatur perpustakaan melalui internet pada website tertentu.
Misalnya, pendidik memberikan nama pengarang, peserta didik mencari judul
literatur atau sebaliknya. Kelima, sejumlah kegiatan pembelajaran yang biasanya
dilakukan melalui transparansi, slide, film atau videotape, kini sudah dapat
dilakukan melalui teknologi informasi yakni komputer. Bahkan pekerjaan rumah
dapat juga dikerjakan melalui teknologi informasi. Di samping berbagai kemungkinan
ini, pendidik dapat saja secara proaktif mencari kegiatan pembelajaran lainnya
yang dapat memanfaatkan keunggulan teknologi informasi. Termasuk di dalamnya,
latihan berpikir sistematik melalui pembuatan program komputer seperti yang
telah banyak dilakukan di sekolah sekarang ini.
F.TIK sebagai jembatan menuju
Realitas Pembelajaran
Perkembangan
Teknologi Informasi yang mampu mengolah, mengemas dan menampilkan serta
menyebarkan informasi pembelajaran baik dalam medium audio, visual, audio
visual bahkan multi media, dewasa ini telah mampu mewujudkan apa yang disebut
dengan Virtual Learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu mengemas kondisi
dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi lebih menarik dan memberikan
pengkondisian secara adaptif pada si pembelajaran di manapun mereka berada.
Memang
upaya ke arah tersebut banyak dicontohkan dengan munculnya konsep e-learning.
Di mana secara realitas bahwa pembelajaran itu tidak sulit walaupun dibatasi
olah ruang dan jarak yang tidak mungkin jika dilakukan secara nature, akan
tetapi justru realitas yang diharapkan ini mampu diwujudkan melalui konsep
e-learning ini.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Informasi
adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Dengan demikian berarti
tidak semua hasil pengolahan data tersebut dapat menjadi informasi, hasil
pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat
bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Dalam hal ini,
ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu
1.
informasi merupakan hasil pengolahan data
2.
memberi makna atau arti
3.
berguna atau bermanfaat.
Tepatnya
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.
Secara
sederhana "teknologi informasi" dapat dikatakan sebagai ilmu yang
diperlukan untuk mengolah informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan
mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa prosedur, cara-cara dan teknik-teknik
untuk menumpulkan, menyimpan, mengolah atau menelusuri informasi secara efisien
dan efektif. Dengan kata lain teknologi informasi adalah serangkaian tahapan
penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan saluran
informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara
selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul
Kadir, Triwahyuni, 2003, Teknologi Informasi, Yogyakarta: Kanisius.
Cohen,
Vicki Blum. 1985. A Reexamination of Feedback In Computer Based Instruction:
Implication for Instructional Design. Educational Technology Journal, New
Jersey.
Deni
Darmawan. (2005), Penulisan Bahan Ajar Modul Berbasis Multimedia. Bandung:
Makalah Diklat Dosen STSI tahun-1 Hibah A1.
Ellis,
Alan, Wagner and Longmire, (1999), Managing Web-Based Training, USA: ASTD.
Kanpp
R. Linda & Allen D Glenn, 1996. Resstructuring Schools with Technology,
Unityed States: Allyn & Bacon.
LaRose
Straubaar, 2000, Media Now : Communications Media in the Information Age, USA:
Wadsworth/Thonson Leearning.
http://e-majalah.com/deni0608.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar