Selamat Datang di Blog Campur Aduk

Kamis, 10 Oktober 2013

Peternakan Ibarat Pabrik Biologik Dapat Ubah Limbah

Kalimantan Timur - SAMARINDA, (kalimantan-news) Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, peternakan ibarat pabrik biologik, yakni sesuatu yang dapat membantu manusia mengubah limbah pertanian menjadi susu dan daging segar. "Pabrik biologik atau pabrik yang bekerja secara alami ini selain mampu mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi bahan makanan segar, bisa juga mengubah rumput yang tak bernilai menjadi pupuk kandang bermanfaat tinggi setelah menjadi kotoran
hewan," ujar Dadang Sudarya di Samarinda, Kamis. Dari proses secara alami tersebut, lanjut Dadang, dalam perjalanannya juga mampu merekrut ribuan tenaga kerja di bidang peternakan, di antaranya para peternak dan orang yang membantunya mencari rumput maupun limbah pertanian sebagai pakan ternak. Kemudian tidak sedikit pula mereka yang mengumpulkan kotoran hewan untuk dijadikan pupuk kandang, bahkan ada juga kotoran hewan yang sengaja dikumpulkan sebagai pengganti tenaga alternatif berupa biogas. Ini berarti proses tersebut juga mampu meminimalisir angka kemiskinan, pasalnya semakin banyak orang yang terlibat sebagai tenaga kerja di bidang peternakan, maka hal itu dapat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Ia juga mengatakan bahwa pembangunan peternakan dilakukan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, baik mulai produk hulu hingga hilir. Untuk itu, ternak yang merupakan unsur produksi bagi petani peternak harus terus dipelihara, namun dalam pemeliharaannya harus tetap memperhatikan kebutuhan produksi dan reproduksi ternak. Pembangunan peternakan difokuskan pada sejumlah program demi peningkatan ketahanan pangan asal ternak, termasuk pengembangan peternakan khusus sapi dan kerbau dalam menunjang pencapaian percepatan swasembada daging sapi dan kerbau (PSDK). Sedangkan kebijakan dalam mendukung PSDK yang dilakukan Pemprov Kaltim, di antaranya adalah dengan program Village Breeding Center (VBC), yakni pembibitan ternak rakyat yang dipusatkan di suatu kawasan. Bibit ternak mempunyai peranan penting dalam usaha agribisnis peternakan. Pengembangan perbibitan merupakan langkah strategis untuk pemenuhan kebutuhan bibit ternak dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan bibit impor, baik pembibitan sapi, kerbau, maupun kambing. Dalam pengembangan pembibitan ternak, lanjutnya, diperlukan dukungan semua sumberdaya, yakni meliputi sumberdaya alam, manusia, dan ternak, kemudian terkait kelembagaan perbibitan, penyediaan teknologi tepat guna, penyediaan permodalan, perlindungan, dan jaminan usaha perbibitan. Berbagai program dapat dilakukan untuk penguatan modal usaha petani peternak pembibit yang terkonsentrasi dalam satu wilayah, antara lain membentuk kelompok peternak pembibit yang dilakukan oleh para peternak, termasuk memberikan apresiasi harga bibit ternak yang lebih baik. Hal tersebut bertujuan untuk menjadikan kelompok peternak mandiri, dapat memanfaatkan sumber pendanaan, pelayanan dalam upaya peningkatan pengetahuan, dan keterampilan teknologi pembibitan. Dalam kaitan ini, lanjutnya, peran pemerintah adalah sebagai motivator dan akselerator. Salah satu langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan bibit adalah dengan membentuk, membina dan mengembangkan pembibitan ternak rakyat atau VBC, katanya. (das/ant)

Tidak ada komentar: